PENGERTIAN BENTUK ( Arsitektur )
Salam
Jumpa dan Salam Kenal Saudara Pertama-tama terimakasih Karena Telah Mengunjungi
Blog Kami CaterPillar_Design . . .Selamat
Membaca . . . !!!
Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan
ruang. Kwalitas arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang
dalam menggunakan dan menyatukan unsur-unsur bentuk baik dalam ruang dalam
(interior) maupun ruang luar (eksterior) bangunan.
Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki
beberapa pengertian. Dalam seni dan perancangan, istilah bentuk seringkali
dipergunakan untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara
dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu
komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata. Bentuk dapat dihubungkan
baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang
memberikan kesatuan secara menyeluruh.
Pada
umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1.
Bentuk beraturan
2.
Bentuk tak beraturan
Bentuk
juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan komposisi
unsure-unsurnya:
- Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap
lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
- Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah
mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatny.
- Inersia Visual
Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk.
Inersia visual suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative
terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia
Semua
sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana
kita memandangnya:
- Perspektif atau sudut pandang
yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-aspek bentuk dalam
pandangan mata manusia.
- Jarak kita terhadap bentuk
tersebut menentukan ukuran yang tampak.
- Keadaan pencahayaan dimana kita
melihat suatu bentuk akan mempengaruhi kejelasan dari wujud dan
strukturnya.
- Lingkungan visual yang
mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita dalam
menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.
BENTUK BERATURAN
Bentuk
beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain dan tersusun
secara rapi dan konsisten. Pada umumnya
bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau
lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus,
dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk-bentuk
dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun
unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun
bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru
berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan
beberapa bagiannya.
Contoh
bangunan dengan bentuk beraturan :
BENTUK TAK BERATURAN
Bentuk
tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan
antar bagiannya tidak konsisten. Pada
umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk
beraturan. Bentuk tak beraturan bisa
berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan
ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beratunan.
Selama
kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam
arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak
beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam
bentuk-bentuk beraturan.
Contoh
Bangunan dengan bentuk tak beraturan :
PENGERTIAN RUANG
Sebuah
bidang yang diperluas dalam arah yang berbeda dari arah asalnya akan menjadi
sebuah ruang. Ruang adalah daerah 3 dimensi dimana obyek dan peristiwa berada.
Ruang memiliki posisi serta arah yang relatif, terutama bila suatu bagian dari
daerah tersebut dirancang sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Sebagai
bentuk 3 dimensi, ruang sangat terkait dengan volume. Secara konsep, sebuah volume mempunyai tiga
dimensi, yaitu: panjang, lebar, dan tinggi. Semua volume dapat dianalisis dan
dipahami terdiri atas:
• Titik atau ujung di mana beberapa bidang bertemu.
• Garis atau sisi-sisi di mana dua buah bidang
berpotongan.
• Bidang atau permukaan yang membentuk
batas-batas volume.
Sebagai
unsur tiga dimensi, dalam perbendaharaan perancangan arsitektur suaturuang
dapat:
- Ruang kosong / void
- Ruang isi / solid
Ruang kosong / void
Yaitu
ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang. Void juga bisa diartikan
sebagai ruang kosong atau area kosong atau ruang terbuka yang memotong
kontinuitas ruang antara dua area. Namun, umumnya pengertian void dipakai
untuk menggambarkan ruang kosong tanpa lantai yang berada di lantai dua, di
mana melalui ruang tersebut kita dapat melihat ruang di bawahnya, namun tetap
di bawah atap yang sama.
Ruang isi / solid
Yaitu
ruang yang ditempati massa.
POLA KONFIGURASI JALAN
Konfigurasi
jalan secara umum dapat dikelompokkan dalam beberapa pola sirkulasi sebagai
berikut :
1.
Linier
2.
Radial
3.
Spiral (Berputar)
4.
Grid
5.
Jaringan
Pada
kenyataannya sebuah bangunan umumnya membuat konbinasi dari pola-pola tersebut.
Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan,
serta tempat untuk sirkulasi vertikal. Untuk menghindarl timbulnya orlentasi
yang membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik
bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta
penempatannya.
1. Linier
Jalan
yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok
arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).
2. Radial
Konfigurasi
radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama.
3. Spiral (Berputar)
Suatu
jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya
dengan jarak yang berubah.
4.
Grid
Konfigurasi
grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak
yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat.
5. Jaringan
Konfigurasi
yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam
ruang.
PERSENYAWAAN BENTUK GEOMETRI
Apabila
dua buah bentuk yang berbeda geometri atau berlawanan orientasinya dan saling
menembus batas masing-masing. Maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan
supermasi dan dominasi secara visual.
Bentuk-bentuk
yang berbeda dalam hal geometri atau orientasi mungkin tergabung dalam suatu
organisasi tunggal untuk beberapa alasan sebagai berikut:
- Untuk
menampung atau menekankan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari ruang
interior dan bentuk eksterior.
- Utnuk
menunjukkan kepentingan fungsional atau simbolis dari suatu betntuk atau
ruang di dalam konteksnya.
- Untuk
menciptakan suatu bentuk komposit yang menggabungkan geometri-geometri
kontras kepada organisasi terpusatnya.
- Untuk
mengarahkan suatu ruang terhadap suatu arah tertentu di dalam tapak
bangunan.
- Untuk
membentuk volume ruang yang jelas dari suatu bentuk bangunan.
- Untuk
menunjukkan dan menegaskan bermacam-macam system konstruksi atau mekanik
yang berada di dalam sebuah bentuk bangunan
- Untuk
memperkuat kondisi local yang simetris dalam suatu bentuk bangunan.
- Untuk
menanggapi geometri-geometri yang berbeda topografi, tumbuh-tumbuhan,
batas-batas tapak, atau struktur-struktur yang sudah ada di lapangan
- Untuk
memanfaatkan jalur gerak yang sudah ada pada suatu tapak bangunan.
Bentuk penggabungan dua bentuk
diantaranya:
1.
lingkaran dan bujur sangkar
2.
grid yang diputar
Pada
situasi semacam ini, bentuk-bentuk berikut ini dapat berkembang:
- Kedua bentuk dapat
menghilangkan identitas masing-masing dan bersatu menciptakan suatu bentuk
komposit yang baru.
- Salah satu dari kedua bentuk
tersebut dapat menerima bentuk yang lain secara keseluruhan di dalam
ruangnya.
- Kedua bentuk tersebut dapat mempertahankan
identitas masing-masing dan bersama-sama memiliki bagian volume yang
saling berkaitan.
- Kedua bentuk dapat terpisah dan
dihubungkan oleh unsure ketiga yang memiliki geometri serupa dengan salah
satu bentuk asalnya.
Terimakasih Karena Telah Membaca Semoga
Bermanfaat
Kasih Itu indah Ketika Kita BERBAGI . .
.