Jumat, 30 Oktober 2015

Setting Ukuran Satuan Sketchup

30/10/2015
Oke selamat datang kembali di Team Caterpillar Design
kali ini saya akan membagikan tips dalam menyeting satuan ukuran dalam sketchup.
dan sebelum anda menggambar perlu diketahui menyeting satuan dalam sketchup itu sangat penting. . .
oke
langsung saja untuk langkah -langkah nya bisa dilihat dari gambar yang sudah ada.
klik windows-model info,
kemudian klik Unit,
kemudian ganti satuan yang anda inginkan.
sebagai contoh: Format=Decimal-Centimeter/Precision= 0.00 cm
maka ukuran yang anda gunakan adalah centimeter.
mudah-mudahan bisa membantu para pembaca sekalian.
30/10/2015

Mengenal Google SketchUp
Google SketchUp merupakan aplikasi berbasis desain gambar yang mudah dan cukup powerfull, dibalik tool yang sederhana ternyata software ini bisa dibandingkan dengan software sejenisnya untuk gambar tiga dimensi seperti desain rumah atau yang lainnya, tidak hanya itu Google SketchUp mempunyai banyak kelebihan dalam hal teknik gambar, begitu cepat, mudah dan efisien, apalagi kalau digabungkan dengan plugin Vray, sejenis software Rendering yang paling populer sekarang, hasilnya bisa jauh lebih bagus.
          Program ini sangat populer dikalangan pencinta desain 3D, karena program ini gratis, semua orang bisa mendownloadnya langsung tanpa harus bayar, akan tetapi software Google SketchUp mempunyai dua Versi, pertama Google SketchUp versi biasa dan versi Pro, untuk versi Pro, kita harus membayar lisensinya terlebih dahulu.
Langsung saja
Tools Google SketchUp
  1. Pull Up Down Menu : Dari File samapai Help merupakan tool menu yang umum disetiap software, digunakan untuk menyimpan, membuka, atau mengedit objek gambar.
  2. Toolbar Standar : Pada Toolbar Standar disini terdapat icon-icon perintah untuk menggambar objek, mengukur, menseleksi, memindahkandan menyisipkan material atau pewarnaan.
  3. Large Tool Set : Merupakan pengembangan dari Toolbar Standar dimana ada penambahan icon-icon atau perintah.
  4. Measurements : Merupakan panel untuk menyisipkan ukuran objek gambar.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/tools-copy.jpg?w=98&h=300
1. Select : Berfungsi untuk memilih atau memodifikasi objek/model
ketika menggunakan alat-alat lain atau  perintah.
2. Make Component : Berbeda dengan Group, Make Component digunakan
untuk menggabungkan objek satukesatuan.
3. Paint Bucket : Digunakan untuk mewarnai atau menyisipkan material
pada objek
4.  Eraser : Untuk menghapus gambar atau material.
           Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/hasilygdihapus.jpg?w=177
5.  Rectangle : Untuk menggambar objek berbentuk kotak.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/5.jpg?w=206
6.    Line : Untuk menggambar garis lurus.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/6.jpg?w=211
7.    Circle : Untuk menggambar objek berbentuk bulat.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/7.jpg?w=178
8.    Arc : Untuk menggambar setengah lingkaran.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/8.jpg?w=250
9.    Polygon : Untuk menggambar objek segi 4, 6, 8 dan seterusnya.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/9.jpg?w=194
10.    Freehand : Untuk menggambar bebas.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/10.jpg?w=225
11.    Move : Untuk memindahkan objek.
 Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/11.jpg?w=141
12.    Push/Pull : Untuk mendorong atau mengubah objek menjadi 3 dimensi.
Description: http://rysnotes.files.wordpress.com/2012/07/12.jpg?w=182
13.    Rotate : Untuk memutar objek.

Sebenar-nya Semua fungsi gampang tinggal anda mengerti setiap simbol yang ada di sketchup, Maaf saya tidak bisa menjelaskan semua karena saya yakin anda sudah mulai memahami-nya, Terimakasih

“ Selamat Mencoba “


Share TOKOH-TOKOH ARSITEKTUR ASIA Frengki Hilapok.pdf - 578 KB

Share TOKOH-TOKOH ARSITEKTUR ASIA.pdf - 578 KB

Share STUDIO PERANCANGAN ARSITEK Frengki Hilapok 1.pptx - 409 KB

Share STUDIO PERANCANGAN ARSITEK 1.pptx - 409 KB

Cara Menghitung Volume Pekerjaan

Cara menghitung Volume pekerjaan :




I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.

2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.


II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian
    Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya           fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian             adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman        galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya                  kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3,    sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.

2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.


IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom


V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.

4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.


VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.



“ Sekian dan Terimakasih “