Minggu, 25 Maret 2018

TUTORIAL CARA MENGGUNAKAN HDRI PADA V-RAY & SKETCHUP


TUTORIAL CARA MENGGUNAKAN HDRI PADA V-RAY & SKETCHUP

Frengki_Hilapok




Setelah beberapa saat lalu saya memberikan link untuk mendownload hdri kali ini akan saya berikan cara untuk memakainya.Tetapi pertama-tama anda harus menginstal Vray untuk sketchup anda.
Sedikit info tentang HDRI, HDRI merupakan singkatan dari High-dynamic-range imaging intinya HDRI ini memiliki jangkauan gelap terang lebih baik dari gambar biasa karena proses pembuatannya dengancara pengambilan banyak foto pada tingkat pencahayaan berbeda. tetapi disini kita hanya belajar cara menggunakannya, untuk cara membuat hadri anda bisa google sendiri.

  •  Langkah  pertama setelah menginstal V-Ray, klik pada option lalu akan mencul window seperti dibawah.

  • Selanjutnya klik pada environment, sekedar info enveronment ini artinya lingkungan. Yang kita ubah pada bagian ini adalah GI dan background. HDRI sendiri bisa digunakan untuk GI dan Backgound. GI disini maksudnya pencahayaan pada scane kita, setingan defaultnya adalah cahaya matahari. jika kita menggantinya dengan HDRI maka pencahayaannya akan sesua dengan gambar HDRI kita, hal ini sangat membantu terutama saat membuat scane malam karena jika hanya mengandalkan pencahayaan default sketchup maka hasilnya tidak akan terlihat alami. Background disini mengatur background pada hasil render kita, pada setingan default hasilnya hanya warna biru langit, jika anda ubah maka hasilnya akan seperti gambar HDRI tersebut. Jika anda ingin mengubah backgroundnya di phothosop anda tidakperlu memasukan HDRI pada background cukup pada GI saja.

  • Pertama klik pada tombol M, lalu akan muncul window seperti dibawah. Pada A pilih map yang kita gunakan yaitu TexBitmap. kemudian pada B pilih fili HDRI anda.



  • Selanjutnya pada C pilih UVWGenEnvironment.


  •  Setelah anda seting pada GI dan Background hasilnya akan seperti dibawah. jika Scane anda terlihat gelap anda bisa menambah multipliernya yaitu angka disamping GI dan Bacground pada tahap 1. atau anda juga bisa mengecilkan Shutter Speed pada Camera.

Demikian tutorial penggunaan HDRI pada Vray sketchup kali ini. untuk setinggan renderan lainnya nantikan pada tutorial berikutnya.

                                                                " Semoga Bermanfaat "

Sabtu, 28 Mei 2016

WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN

WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN: 1. Penjelasan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langs...

TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN

1. Penjelasan Umum

Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.

2. Pekerjaan Persiapan



Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu :

a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang
Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.

b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.
Kelayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman.

c. Pengadan direksi keet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.

d. Penyiapan badan jalan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.


3. Pekerjaan Galian dan Timbunan
  

Gambar Struktur Pekerjaan Tanah
            

Pekerjaan Galian
  1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu :
  2. Lokasi yang akan dipotong (cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan clearing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan batu-batuan.
  3. Untuk mengetahui elevasi jalan rencana, surveyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). Apabila elevasi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai elevasi yang diinginkan.
  4. Memadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan Vibrator Roller.
  5. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :

a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.

b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.

c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.

Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan

Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan.

Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

1. Timbunan Biasa
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.

2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.

Proses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelum melakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%, dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader.

Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
  1. Mengangkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck.
  2. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan.
  3. Meratakan material menggunakan Motor Grader sampai ketebalan yang direncanakan. Sebagai panduan operator Grader dan vibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan.
  4. Memadatkan tanah denga menggunakan Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horizontal) harus dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga didapatkan tebal padat 20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai dengan rencana.
Pengujian Kepadatan Tanah
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.


Gambar Titik Pengambilan Sampel
Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
Lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi bawah yang berfungsi sebagai :
  1. Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. Dengan nilai CBR 20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%.
  2. Material pondasi bawah relatip murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
  3. Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
  4. Lapisan perkerasan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
  5. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
  6. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. Tebal rencana lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm.
Lapisan pondasi agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai berikut :
  1. Split 5/7
  2. Split 3/5
  3. Split 2/3
  4. Abu Batu
Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :
  • Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
  • Setelah sampai di lokasi, campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base B.
  • Penghamparan material base B dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas 3,6 m. Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat vibrator roller dengan kapasitas 16 ton.
  • Jika disuatu lokasi ada campuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika dipadatkan kebali dengan vibrator roller.
Untuk mengetahui apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai dengan yang direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan elevasinya.

Peralatan

Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :
  • Wheel Loader berfungsi untuk mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya dimasukkan kedalam dunp truck.
  • Dump truck berfungsi untuk mengangkut material agregat base B ke lokasi pekerjaan.
  • Motor grader berfungsi untuk memadatkan material base B.
  • Water tank truck berfungsi untuk menyiram agregat base B setelah penghamparan. 


Bahan dan Material

Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B)

Tabel Gardasi Agregat Kelas A dan Kelas B

Nomor
Mm
Kelas A
Kelas B
2 in
50
100
100
11/2 in
37.5
100
88 - 95
1 in
25
65 - 81
70 - 85
3/8 in
9.5
42 - 60
30 - 65
# 4
4.75
27 - 45
25 - 55
# 10
2
Nop-25
15 - 40
# 40
0.425
6 – 16
8 – 20
# 200
0.075
0 - 8
2 – 8

Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B

Sifat Material
Sifat Kelas A
Sifat Kelas B
Nilai Abrasi Agregat Kasar ( AASTHO T 96 - 87 )
0 - 40%
0 - 40%
Plasticity Index ( AASTHO T 90 - 87 )
0 - 6
4 – 10
Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 )
0 – 25
-
CBR ( AASTHO T180 )
90 min
35 min
Hasil Kali PI dengan % lolos ayakan no. 200
25 maksimum
-


Pengawasan Pekerjaan

Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi.

Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :
  • Penghamparan lapis pondasi agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh mempunyai ketebalan kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
  • Penghamparan lapis pondasi kelas A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20 cm dalam keadaan loose, hal ini dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan tidak mencapai keadaan optimal.
  • Permukaan lapis pondasi agregat harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak rata. Deviasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 cm.
  • Toleransi terhadap tebal total lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal rencana.
  • Lapis pondasi yang terlalu kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1% atau lebih dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara menggali dan mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.


Senin, 15 Februari 2016

CARA MEMASANG SAKELAR OTOMATIS POMPA AIR LISTRIK UNTUK TANGKI AIR/TOREN

CARA MEMASANG SAKELAR OTOMATIS POMPA AIR LISTRIK UNTUK TANGKI AIR/TOREN
Sejalan dengan perkembangan zaman maka manusiapun berkeinginan membuat suatu alat untuk memperingan pekerjaan mereka, tak terkecuali cara mengambil air dari perut bumi, dari mulai menimbanya langsung ke dalam sumur gali, mengalirkannya dengan pompa air manual, sampai dengan pompa air listrik, dengan ditemukannya alat yang berupa sakelar otomatis untuk pompa air listrik maka manusiapun dengan sangat mudah mendapatkan air.

Uraian di bawah ini akan menjelaskan cara-cara menginstal alat untuk menghidupkan dan mematikan mesin air otomatis yang menggunakan dua buah pelampung di dalam tangki air yang dihubungkan dengan tuas sakelar.

Cara memasang pelampung dan sakelar otomatis:

gambar ilustrasi pelampung tangki air
1.     Buatlah lubang pada pada gagian atas tangki tepatnya di pinggir lubang besar tangki(ada sebagian tangki air yang sudah memiliki lubang khusus untuk sakelar otomatis). dianeter lubang disesuaikan dengan ukuran sakelar tersebut.
2.     Ikatlah tali pada tuas sakelar kemudian ukurlah panjang tali kira-kira 30cm.
3.     Masukkan ujung tali ke dalam lubang untuk sakelar yang terdapat pada tangki kemudian diikuti dengan sakelar otomatisnya lalu kencangkan sakelar dengan memasang murnya dari arah dalam tangki.
4.     Ikatkan salah satu pelampung(yang memiliki lubang pengikat tali di kedua ujungnya) ke tali yang telah terikat ke tuas sakelar lalu sesuaikan ketinggian pelampung dengan kebutuhan, Ujung pelampung bagian atas adalah penentu posisi maksimal ketinggian air.
5.     Ikatlah seutas tali ke pelampung kedua dengan panjang kira-kira setinggi tangki air, lalu ikatkan ujung tali tadi ke ujung bawah pelampung yang pertama, ujung bawah pelampung kedua adalah penentu posisi terendah permukaan air sebelum mesin pompa mengalirkan air kembali.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan:
  • semua tali harus dalam keadaan tegang oleh beban kedua pelampung.
  • Pelampung kedua yang berada paling bawah tidak boleh menyentuh dasar tangki, bila pelampung tersebut menyentuh dasar tangki maka mesin pompa tidak akan hidup karena tuas sakelar tidak akan tertarik oleh beban yang akan membuat sakelar menjadi "on".

Cara kerja Pelampung dan sakelar otomatis:
1.     Saat air di dalam tangki kosong maka kedua pelampung yang tergantung akan menarik tuas sakelar dan menyebabkan sakelar menjadi "on'.
2.     Pada saat sakelar "on" maka mesin pompa akan hidup untuk mengalirkan air ke dalam tangki.
3.     Air di dalam tangki akan bertanbah volumenya seiring dengan itu pelampung yang berada di bawah akan terangkat/terapung ke atas oleh air sesuai dengan ketinggian permukaan air, pada posisi ini mesin pompa masih hidup.
4.     Setelah ketinggian air dapat menyentuh kemudian mengangkat/mengapungkan pelampung yang berada di atas maka tuas sakelar akan terangkat untuk mematikan mesin pompa.
5.     Seiring dengan pemakain air maka ketinggian permukaaan air di dalam tangki lama-lama akan berkurang, kemudian satu persatu pelampung akan tergantung bebas tanpa pengaruh air, mesin air akan mati bila kedua pelampung sudah benar benar tergantung untuk menarik tuas sakelar kembali ke posisi "off".
6.     Begitulah seterusnya, sakelar akan "on" dan "off" mengukuti ketinggian permukaan air di dalam tangki.