Sabtu, 28 Mei 2016
WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN
WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN: 1. Penjelasan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langs...
TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN
1. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
2. Pekerjaan Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan
dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu :
a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang
Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.
b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.
Kelayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman.
c. Pengadan direksi keet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.
d. Penyiapan badan jalan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.
3. Pekerjaan Galian
dan Timbunan
Gambar Struktur Pekerjaan
Tanah
Pekerjaan Galian
- Pekerjaan galian adalah
pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta
elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun
prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu :
- Lokasi yang akan dipotong
(cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan clearing dan
grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan
batu-batuan.
- Untuk mengetahui elevasi jalan
rencana, surveyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur
(theodolit). Apabila elevasi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong
kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai elevasi yang
diinginkan.
- Memadatkan tanah yang telah
dipotong dengan menggunakan Vibrator Roller.
- Melakukan pengujian kepadatan
tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :
a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.
a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.
Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan
Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan.
Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Timbunan Biasa
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.
2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.
Proses pemadata tanah
dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelum melakukan proses penghamparan
material untuk memenuhi kepadatan 95%, dengan menggunakan alat berat seperti
Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader.
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
- Mengangkut material dari quary
menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck.
- Menumpahkan material pada
lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan.
- Meratakan material menggunakan Motor
Grader sampai ketebalan yang direncanakan. Sebagai panduan operator Grader
dan vibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan
tinggi hamparan.
- Memadatkan tanah denga
menggunakan Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak
sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan
pada tikungan (alinyemen horizontal) harus dimulai pada bagian yang rendah
dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut
dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga didapatkan tebal padat
20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai dengan rencana.
Pengujian Kepadatan
Tanah
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.
Gambar Titik Pengambilan Sampel
Pekerjaan Lapis
Pondasi Bawah
Lapisan perkerasan
yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi
bawah yang berfungsi sebagai :
- Bagian dari konstruksi
perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. Dengan nilai CBR
20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%.
- Material pondasi bawah relatip
murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
- Mengurangi tebal lapisan
diatasnya yang lebih mahal.
- Lapisan perkerasan, agar air
tanah tidak berkumpul dipondasi.
- Lapisan pertama, agar pekerjaan
dapat berjalan lancar.
- Lapisan untuk mencegah
partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. Tebal rencana
lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm.
Lapisan pondasi
agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai
berikut :
- Split 5/7
- Split 3/5
- Split 2/3
- Abu Batu
Teknik pelaksanaan
pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :
- Pengangkutan material base B ke
lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
- Setelah sampai di lokasi,
campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi
yang telah siap untuk dihampar base B.
- Penghamparan material base B
dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas 3,6 m.
Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat vibrator
roller dengan kapasitas 16 ton.
- Jika disuatu lokasi ada
campuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu
batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika
dipadatkan kebali dengan vibrator roller.
Untuk mengetahui
apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai dengan yang
direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan elevasinya.
Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :
- Wheel Loader berfungsi untuk
mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya
dimasukkan kedalam dunp truck.
- Dump truck berfungsi untuk
mengangkut material agregat base B ke lokasi pekerjaan.
- Motor grader berfungsi untuk
memadatkan material base B.
- Water tank truck berfungsi
untuk menyiram agregat base B setelah penghamparan.
Bahan dan Material
Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B)
Tabel Gardasi Agregat
Kelas A dan Kelas B
Nomor
|
Mm
|
Kelas
A
|
Kelas
B
|
2
in
|
50
|
100
|
100
|
11/2
in
|
37.5
|
100
|
88
- 95
|
1
in
|
25
|
65
- 81
|
70
- 85
|
3/8
in
|
9.5
|
42
- 60
|
30
- 65
|
#
4
|
4.75
|
27
- 45
|
25
- 55
|
#
10
|
2
|
Nop-25
|
15
- 40
|
#
40
|
0.425
|
6
– 16
|
8
– 20
|
#
200
|
0.075
|
0
- 8
|
2
– 8
|
Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B
Sifat Material
|
Sifat Kelas A
|
Sifat Kelas B
|
Nilai Abrasi Agregat Kasar (
AASTHO T 96 - 87 )
|
0 - 40%
|
0 - 40%
|
Plasticity Index ( AASTHO T 90 -
87 )
|
0 - 6
|
4 – 10
|
Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 )
|
0 – 25
|
-
|
CBR ( AASTHO T180 )
|
90 min
|
35 min
|
Hasil Kali PI dengan % lolos
ayakan no. 200
|
25 maksimum
|
-
|
Pengawasan Pekerjaan
Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi.
Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :
- Penghamparan lapis pondasi
agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh mempunyai ketebalan
kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
- Penghamparan lapis pondasi kelas
A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20 cm dalam keadaan loose, hal ini
dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan
tidak mencapai keadaan optimal.
- Permukaan lapis pondasi agregat
harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak
rata. Deviasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 cm.
- Toleransi terhadap tebal total
lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal rencana.
- Lapis pondasi yang terlalu
kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1% atau lebih
dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara menggali dan
mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)