WELCOME TO MY BLOG
Kamis, 02 Desember 2021
Minggu, 25 Maret 2018
TUTORIAL CARA MENGGUNAKAN HDRI PADA V-RAY & SKETCHUP
TUTORIAL CARA MENGGUNAKAN HDRI PADA V-RAY & SKETCHUP
Frengki_Hilapok
Setelah beberapa saat lalu saya memberikan link untuk mendownload hdri kali ini
akan saya berikan cara untuk memakainya.Tetapi pertama-tama anda harus
menginstal Vray untuk sketchup anda.
Sedikit info tentang HDRI, HDRI merupakan singkatan dari High-dynamic-range
imaging intinya HDRI ini memiliki jangkauan gelap terang lebih baik dari
gambar biasa karena proses pembuatannya dengancara pengambilan banyak foto pada
tingkat pencahayaan berbeda. tetapi disini kita hanya belajar cara
menggunakannya, untuk cara membuat hadri anda bisa google sendiri.
- Langkah pertama setelah menginstal V-Ray, klik pada option lalu akan mencul window seperti dibawah.
- Selanjutnya klik pada
environment, sekedar info enveronment ini artinya lingkungan. Yang kita
ubah pada bagian ini adalah GI dan background. HDRI sendiri bisa digunakan
untuk GI dan Backgound. GI disini maksudnya pencahayaan pada scane
kita, setingan defaultnya adalah cahaya matahari. jika kita menggantinya
dengan HDRI maka pencahayaannya akan sesua dengan gambar HDRI kita, hal
ini sangat membantu terutama saat membuat scane malam karena jika hanya
mengandalkan pencahayaan default sketchup maka hasilnya tidak akan
terlihat alami. Background disini mengatur background pada hasil
render kita, pada setingan default hasilnya hanya warna biru langit, jika
anda ubah maka hasilnya akan seperti gambar HDRI tersebut. Jika anda ingin
mengubah backgroundnya di phothosop anda tidakperlu memasukan HDRI pada
background cukup pada GI saja.
- Pertama klik pada tombol M, lalu akan muncul window seperti dibawah. Pada A pilih map yang kita gunakan yaitu TexBitmap. kemudian pada B pilih fili HDRI anda.
- Selanjutnya pada C pilih
UVWGenEnvironment.
- Setelah anda seting pada
GI dan Background hasilnya akan seperti dibawah. jika Scane anda terlihat
gelap anda bisa menambah multipliernya yaitu angka disamping GI dan
Bacground pada tahap 1. atau anda juga bisa mengecilkan Shutter Speed
pada Camera.
Demikian
tutorial penggunaan HDRI pada Vray sketchup kali ini. untuk setinggan renderan
lainnya nantikan pada tutorial berikutnya.
Sabtu, 28 Mei 2016
WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN
WELCOME TO MY BLOG: TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN: 1. Penjelasan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langs...
TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN
1. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
2. Pekerjaan Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan
dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang
dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu :
a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang
Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.
b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.
Kelayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman.
c. Pengadan direksi keet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.
d. Penyiapan badan jalan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.
3. Pekerjaan Galian
dan Timbunan
Gambar Struktur Pekerjaan
Tanah
Pekerjaan Galian
- Pekerjaan galian adalah
pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta
elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun
prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu :
- Lokasi yang akan dipotong
(cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan clearing dan
grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan
batu-batuan.
- Untuk mengetahui elevasi jalan
rencana, surveyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur
(theodolit). Apabila elevasi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong
kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai elevasi yang
diinginkan.
- Memadatkan tanah yang telah
dipotong dengan menggunakan Vibrator Roller.
- Melakukan pengujian kepadatan
tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :
a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.
a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.
Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan
Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan.
Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Timbunan Biasa
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.
2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.
Proses pemadata tanah
dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelum melakukan proses penghamparan
material untuk memenuhi kepadatan 95%, dengan menggunakan alat berat seperti
Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader.
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
- Mengangkut material dari quary
menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck.
- Menumpahkan material pada
lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan.
- Meratakan material menggunakan Motor
Grader sampai ketebalan yang direncanakan. Sebagai panduan operator Grader
dan vibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan
tinggi hamparan.
- Memadatkan tanah denga
menggunakan Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak
sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan
pada tikungan (alinyemen horizontal) harus dimulai pada bagian yang rendah
dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut
dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga didapatkan tebal padat
20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai dengan rencana.
Pengujian Kepadatan
Tanah
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan.
Gambar Titik Pengambilan Sampel
Pekerjaan Lapis
Pondasi Bawah
Lapisan perkerasan
yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi
bawah yang berfungsi sebagai :
- Bagian dari konstruksi
perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. Dengan nilai CBR
20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%.
- Material pondasi bawah relatip
murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
- Mengurangi tebal lapisan
diatasnya yang lebih mahal.
- Lapisan perkerasan, agar air
tanah tidak berkumpul dipondasi.
- Lapisan pertama, agar pekerjaan
dapat berjalan lancar.
- Lapisan untuk mencegah
partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. Tebal rencana
lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm.
Lapisan pondasi
agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai
berikut :
- Split 5/7
- Split 3/5
- Split 2/3
- Abu Batu
Teknik pelaksanaan
pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :
- Pengangkutan material base B ke
lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
- Setelah sampai di lokasi,
campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi
yang telah siap untuk dihampar base B.
- Penghamparan material base B
dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas 3,6 m.
Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat vibrator
roller dengan kapasitas 16 ton.
- Jika disuatu lokasi ada
campuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu
batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika
dipadatkan kebali dengan vibrator roller.
Untuk mengetahui
apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai dengan yang
direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan elevasinya.
Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :
- Wheel Loader berfungsi untuk
mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya
dimasukkan kedalam dunp truck.
- Dump truck berfungsi untuk
mengangkut material agregat base B ke lokasi pekerjaan.
- Motor grader berfungsi untuk
memadatkan material base B.
- Water tank truck berfungsi
untuk menyiram agregat base B setelah penghamparan.
Bahan dan Material
Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B)
Tabel Gardasi Agregat
Kelas A dan Kelas B
Nomor
|
Mm
|
Kelas
A
|
Kelas
B
|
2
in
|
50
|
100
|
100
|
11/2
in
|
37.5
|
100
|
88
- 95
|
1
in
|
25
|
65
- 81
|
70
- 85
|
3/8
in
|
9.5
|
42
- 60
|
30
- 65
|
#
4
|
4.75
|
27
- 45
|
25
- 55
|
#
10
|
2
|
Nop-25
|
15
- 40
|
#
40
|
0.425
|
6
– 16
|
8
– 20
|
#
200
|
0.075
|
0
- 8
|
2
– 8
|
Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B
Sifat Material
|
Sifat Kelas A
|
Sifat Kelas B
|
Nilai Abrasi Agregat Kasar (
AASTHO T 96 - 87 )
|
0 - 40%
|
0 - 40%
|
Plasticity Index ( AASTHO T 90 -
87 )
|
0 - 6
|
4 – 10
|
Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 )
|
0 – 25
|
-
|
CBR ( AASTHO T180 )
|
90 min
|
35 min
|
Hasil Kali PI dengan % lolos
ayakan no. 200
|
25 maksimum
|
-
|
Pengawasan Pekerjaan
Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi.
Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :
- Penghamparan lapis pondasi
agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh mempunyai ketebalan
kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
- Penghamparan lapis pondasi kelas
A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20 cm dalam keadaan loose, hal ini
dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan
tidak mencapai keadaan optimal.
- Permukaan lapis pondasi agregat
harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak
rata. Deviasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 cm.
- Toleransi terhadap tebal total
lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal rencana.
- Lapis pondasi yang terlalu
kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1% atau lebih
dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara menggali dan
mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.
Senin, 15 Februari 2016
CARA MEMASANG SAKELAR OTOMATIS POMPA AIR LISTRIK UNTUK TANGKI AIR/TOREN
CARA MEMASANG SAKELAR OTOMATIS POMPA AIR
LISTRIK UNTUK TANGKI AIR/TOREN
Sejalan dengan perkembangan zaman maka manusiapun berkeinginan
membuat suatu alat untuk memperingan pekerjaan mereka, tak terkecuali cara
mengambil air dari perut bumi, dari mulai menimbanya langsung ke dalam sumur
gali, mengalirkannya dengan pompa air manual, sampai dengan pompa air listrik,
dengan ditemukannya alat yang berupa sakelar otomatis untuk pompa air listrik
maka manusiapun dengan sangat mudah mendapatkan air.
Uraian di bawah ini akan menjelaskan cara-cara menginstal alat untuk menghidupkan dan mematikan mesin air otomatis yang menggunakan dua buah pelampung di dalam tangki air yang dihubungkan dengan tuas sakelar.
Cara memasang pelampung dan sakelar otomatis:
Uraian di bawah ini akan menjelaskan cara-cara menginstal alat untuk menghidupkan dan mematikan mesin air otomatis yang menggunakan dua buah pelampung di dalam tangki air yang dihubungkan dengan tuas sakelar.
Cara memasang pelampung dan sakelar otomatis:
|
gambar ilustrasi pelampung tangki
air
|
1. Buatlah
lubang pada pada gagian atas tangki tepatnya di pinggir lubang besar tangki(ada
sebagian tangki air yang sudah memiliki lubang khusus untuk sakelar otomatis).
dianeter lubang disesuaikan dengan ukuran sakelar tersebut.
2. Ikatlah
tali pada tuas sakelar kemudian ukurlah panjang tali kira-kira 30cm.
3. Masukkan
ujung tali ke dalam lubang untuk sakelar yang terdapat pada tangki kemudian
diikuti dengan sakelar otomatisnya lalu kencangkan sakelar dengan memasang
murnya dari arah dalam tangki.
4. Ikatkan
salah satu pelampung(yang memiliki lubang pengikat tali di kedua ujungnya) ke
tali yang telah terikat ke tuas sakelar lalu sesuaikan ketinggian pelampung
dengan kebutuhan, Ujung pelampung bagian atas adalah penentu posisi maksimal
ketinggian air.
5. Ikatlah
seutas tali ke pelampung kedua dengan panjang kira-kira setinggi tangki air,
lalu ikatkan ujung tali tadi ke ujung bawah pelampung yang pertama, ujung bawah
pelampung kedua adalah penentu posisi terendah permukaan air sebelum mesin
pompa mengalirkan air kembali.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan:
- semua
tali harus dalam keadaan tegang oleh beban kedua pelampung.
- Pelampung
kedua yang berada paling bawah tidak boleh menyentuh dasar tangki, bila
pelampung tersebut menyentuh dasar tangki maka mesin pompa tidak akan
hidup karena tuas sakelar tidak akan tertarik oleh beban yang akan membuat
sakelar menjadi "on".
Cara kerja Pelampung dan sakelar otomatis:
1. Saat
air di dalam tangki kosong maka kedua pelampung yang tergantung akan menarik
tuas sakelar dan menyebabkan sakelar menjadi "on'.
2. Pada
saat sakelar "on" maka mesin pompa akan hidup untuk mengalirkan air
ke dalam tangki.
3. Air di
dalam tangki akan bertanbah volumenya seiring dengan itu pelampung yang berada
di bawah akan terangkat/terapung ke atas oleh air sesuai dengan ketinggian
permukaan air, pada posisi ini mesin pompa masih hidup.
4. Setelah
ketinggian air dapat menyentuh kemudian mengangkat/mengapungkan pelampung yang
berada di atas maka tuas sakelar akan terangkat untuk mematikan mesin pompa.
5. Seiring
dengan pemakain air maka ketinggian permukaaan air di dalam tangki lama-lama
akan berkurang, kemudian satu persatu pelampung akan tergantung bebas tanpa
pengaruh air, mesin air akan mati bila kedua pelampung sudah benar benar
tergantung untuk menarik tuas sakelar kembali ke posisi "off".
6. Begitulah
seterusnya, sakelar akan "on" dan "off"
mengukuti ketinggian permukaan air di dalam tangki.
Langganan:
Postingan (Atom)